Awal Februari 2024, kami menjalin komunikasi untuk pertama kalinya dalam urusan pekerjaan. Sejak saat itu, komunikasi kami mulai intens. Awalnya hanya soal pekerjaan. Lalu mulai jadi candaan dan akhirnya jadi obrolan yang membuat hari terasa lebih ringan. Maret 2024, kami sudah jadi bagian dari rutinitas satu sama lain. Rasanya aneh kalau sehari tanpa kabar darinya.

April datang membawa kejelasan. kami sepakat untuk mencoba menjalani hubungan—tanpa janji yang muluk, hanya dua orang yang sama-sama nyaman, ingin berjalan beriringan.

Hari-hari berlalu, kebersamaan kami tumbuh dalam kehangatan dan tawa yang sederhana meski dalam keadaan LDR. Lalu, tepat satu tahun setelah pertama kali kami bertemu—Minggu, 9 Februari 2025 dia melamar. hanya pesta sederhana yang dilaksanakan dengan hikmat dan hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat;  dengan mata yang berkaca-kaca, dan suara yang bergetar : “Maukah kamu jadi rumahku, setiap hari, selamanya?”, Dan saya mengangguk—dengan senyum yang paling tulus.