Di tengah riuh pernikahan sahabat, pandangan kami bertemu. Aku, bestman yang gagah dengan senyum memikat. Dia, bridesmaid yang sibuk mengatur bunga. “Kurasa takdir sedang bermain,” bisiknya saat tangan kami bersentuhan mengambil buket yang sama. Saat itu, kami tahu sesuatu telah dimulai.

23 Januari 2023, kafe kecil di sudut kota menjadi saksi janji kami. “Maukah kau memulai cerita baru bersamaku?” tanyanya dengan mata penuh harap. Genggaman tangan yang hangat, tawa yang lepas, dan pertengkaran kecil yang selalu berakhir dengan pelukan. Setiap hari bersama terasa seperti rumah.

24 Mei 2024, dia mengajakku ke toko cincin tanpa basa-basi. “Pilih yang kau suka,” ujarnya lembut. Tanpa berlutut atau kata-kata romantis, kesederhanaannya justru menyentuh hatiku. Cincin berkilau di jariku bukan sekadar perhiasan, tapi janji masa depan yang akan kami tulis bersama.